RSS

Faktor-Faktor Pendorong Keberagaman Masyarakat Indonesia



B. Faktor-faktor pendorong keragaman masyarakat indonesia.

     Furnivall dalam bukunya Netherlands India: A Study of Plural Eeconomy (1967) mengungkapkan bahwa keragama atau kemajemukan masyarakat Indonesia pada masa Hindia-Belanda paling tidak terdiri atas tiga golongan. Golongan pertama,orang-orang Belanda/Eropa. Golongan kedua atau menengah, orang-orang Tionghoa. Orang ketiga, orang-orang pribumi. 

    Kemajemukan masyarakat Indonesia sekarang ini ditunjukkan dengan struktur masyarakatnya yang unik. Masyarakat indonesia ditandai dengan keanekaragaman berbagai hal seperti ras, suku bangsa, agama, adat dan perbedaan-perbedaan kedaerahan.

Faktor-faktor pendorong kemajemukan masyarakat indonesia adalah sebagai berikut:

1. Keadaan geografis

    Indonesia terdiri atas 13.667 pulau besar dan kecil yang tersebar disepanjang ekuator lebih kurang 3.000 mil dari barat ke timur, dan lebih dari 1000 mil dari utara ke selata. Nenek moyang bangsa Indonesia mula-mula datang secara secara bergelombang sebagai imigran dari daerah yang sekarang dikenal sebagai Tiongkok Selatan kira-kira 2.000 tahun SM. Keadaan geografis semacam ini memaksa mereka untuk tinggal menetap di daerah yang terpisah-pisah. Dikemudian hari isolasi geografis yang demikian ini mengakibatkan penduduk yang menempati satu pulau atau sebagian dari suatu pulau atau sebagian dari suatu pulau di Nusantara ini, tumbuh menjadi kesatuan-kesatuan suku bangsa yang sedikitnya terisolasi dengan yang lain. Setiap suku bangsa dipersatukan oleh ikatan-ikatan emosional serta memandang diri mereka sendiri sebagai suatu jenis tersendiri. Dengan pengecualian yang sangat kecil, mereka pada umumnya memiliki bahasa dan warisan kebudayaanyang sama. 

2. Pengaruh kebudayaan asing 

    Indonesia terletak diantara dua samudra yakni samudra Indonesia dan samudra pasifik. Kenyataan ini sangat memengaruhi terciptanya pluralitas (kemajemukan) agama. Oleh karena letaknya yang berada ditengah-tengah lalu-lintas perdagangan laut melalui kedua samudra tersebut, maka masyarakat Indonesia telah sejak lama memperoleh pengaruh dari kebudayaan lain melalui para pedagang asing. 

3. Kondisi iklim yang berbeda. 

    Iklim yang berbeda dan struktur tanah yang tidak sama diberbagai daerah kepulauan Nusantara ini merupakan faktor yang menciptakan kemajemukan regional. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah menciptakan dua lingkungan ekologis, yakni:
  1. Pertanian sawah (wet rice cultivation) yang dijumpai di pulau Jawa dan Bali, serta
  2. Pertanian ladang ( shifting cultivation) yang banyak dijumpai diluar pulau Jawa.