RSS

Keberagaman Masyarakat di Indonesia



A. Keragaman masyarakat indonesia

  Indonesia memiliki masyarakat yang beranekaragam. Keanekaragaman tersebut terlihat pada perbedaan suku bangsa, budaya, bahasa,dan adat istiadat. Oleh karena itu, masyarakat indonesia disebut juga sebagai masyarakat majemuk. 

   Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa,ras, agama, ideologi dan budaya (masyarakat majemuk). Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnyadalam masyarakat. Keragaman berasal dari kata ragam. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam berarti macam atau jenis. 

   Ada tiga macam istilah yang digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang majemuk yaitu masyarakat plural, masyarakat heterogen dan masyarakat multikultural. Pluralitas, mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu (many). Heterogen, menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, bermacam-macam, bahkan tidak dapat disamakan. Multikultural, inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama. Multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu manusia adalah sama dan setara diruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan.

     Konsepsi masyarakat majemuk menurut J.S Furnival (1967) yaitu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok-kelokpok yang secara kultural dan ekonomis terpisah-pisah, serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-bedasatu sama lain.

    Menurut konfigurasi dari komunitas etniknya, majemuk dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu sebagai berikut: 
  • Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang 
  • Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan. 
  • Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan. 
  • Masyarakat majemuk dengan fragmentasi. 
   Masyarakat majemuk pada kategori pertama merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau etnik yang lebih kurang mempunyai kekuatan kompetitif seimbang. Koalisi lintas etnik sangat diperlukan untuk pembentukan suatu pemerintahan yang stabil 

    Masyarakat majemuk pada kategori kedua dan ketiga merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas etnik yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang, salah satu kelompok etnik tertentu memiliki kekuatan kompetitif yang lebih besar terhadap kelompok lain. Pada masyarakat majemuk kategori kedua, suatu kelompok etnik mayoritasmendominasi kompetisi politik atau ekonomi sehingga posisis kelompok kelompok yang lain kecil. Pada masyarakat majemuk kategori ketiga, suatu kelompok etnik, minoritas tertentu pempunyai keunggulan kompetitif yang kuat sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat. 

   Masyarakat majemuk pada kategori keempat merupakan masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar kelompok etnik. Semuanya dalam jumlah yang kecil sehingga tidak ada satu kelompok pun yang mempunyai posisi polirik atau ekonomi yang dominan. 

   Nasikun dalam bukunya Sistem Sosial Indonesia (2006) menyatakan bahwa masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda diantara berbagai kesatuan sosial yang menjadi anggotanya sehingga para anggota masyarakat tersebut kurang memiliki homogenitas kebudayaan, atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain. Dengan cara yang lebih jelas Pierre L. Van den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik dari sifat-sifat masyarakat majemuk yaitu sebagai berikut: 
  1. Terjadinya segmentasi kedalam bentuk kelompok yang seringkali memiliki sub kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain. 
  2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplomenter. 
  3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar 
  4. Secara relatif serung kali mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lain. 
  5. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. 
  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.